Dalam perancangan pembelajaran, anda harus memastikan audiens dapat tertarik dan berpartisipasi dalam pembelajaran meskipun dalam jarak jauh. Hal ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan penulisan dan menggunakan gaya penulisan yang tepat juga untuk menulis atau membuat konten pembelajaran. Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa tips penting penulisan yang harus anda ketahui.
Bahasa Sehari-hari dan Bahasa Sederhana
Dalam penulisan, bahasa sehari-hari atau conversational tone digunakan pada konten tulisan yang ingin menciptakan interaksi khusus antar penulis dan audiensnya. Hal ini dilakukan agar audiens tidak merasa cepat bosan dan lebih tertarik untuk memberikan reaksi terhadap pembelajaran yand dibuat. Cara ini juga didukung dengan penggunaan bahasa yang sederhana dan natural seperti bahasa sehari hari.
Untuk melakukan hal ini, pastikan anda memahami target audiens dan pembelajaran. Meskipun menggunakan bahasa formal, penyampaian yang dilakukan harus tetap santai dan natural. Bahasa dan istilah sederhana harus diutamakan untuk mendukung poin sebelumnya.
Gunakan Kalimat Aktif
Dalam pembelajaran, penggunaan kalimat aktif menjadi salah satu poin yang dapat membantu penyampaian pesan kepada audiens. Dengan menaruh kalimat aktif, contoh atau kalimat yang disampaikan menjadi lebih jelas dan menarik. Saat menggunakan kalimat aktif, jangan lupa untuk memberi perbandingan antara kalimat tersebut dan kalimat pasif.
Saat pembelajaran, proses membandingkan dan penjelasan melalui kalimat aktif dapat merangsang dan membantu proses berpikir audiens untuk secara tidak langsung terlibat dalam pembelajaran. Hal ini menjadikan penyampaian pembelajaran lebih efektif dan maksimal.
Gaya Pengungkapan Deskripsi
Gaya pengungkapan deskripsi ini lebih dikenal dengan istilah “show, dont tell”. Menyisipkan hal ini dalam penyampaian pembicaraan dapat menarik respon lebih dari audiens. Penulisan dengan gaya seperti ini dapat merangsang otak audiens untuk aktif terlibat dalam pembelajaran secara tidak langsung. Penyampain informasi lebih baik disampaikan melalui penggambaran aksi dan dialog.
Dengan melakukan penyampaian melaleuca visualisasi aksi dan dialog, penyampaian akan menjadi lebih kuat dan meningkatkan keterlibatan audiens dan memancing respon karakter dari masing-masing audiens. Hal ini dapat anda lakukan dengan memberi latar pada dialog dan mendeskripsikan aksi contoh secara dibandingkan memberi semua informasi secara langsung.
Kesimpulan
Dalam perancangan pembelajaran, tiga tips penulisan kunci menjadi inti penting. Penggunaan bahasa sehari-hari dan sederhana untuk menciptakan interaksi antara penulis dan audiens, menghindari kebosanan, dan mendorong partisipasi. Lalu, manfaatkan kalimat aktif untuk membuat pesan lebih jelas, memaksimalkan pemahaman, dan merangsang pemikiran audiens. Terakhir, mengadopsi gaya 'show, dont tell' dengan visualisasi aksi dan dialog akan meningkatkan keterlibatan audiens, memungkinkan respons yang lebih aktif, dan membuat pembelajaran lebih efektif secara keseluruhan.
Author: Ananda Agustina Putri Maharani