Desain visual dalam rancangan pembelajaran sangat penting untuk memastikan bahwa pesan pembelajaran dikomunikasikan secara efektif kepada siswa. Informasi dapat disampaikan dengan cara yang jelas, menarik, dan mudah dipahami ketika desain visual dilakukan dengan baik. Sayangnya, masih banyak kesalahan desain visual yang sering terjadi di lingkungan pembelajaran. Dalam artikel ini, kita akan melihat lima kesalahan desain visual yang umum terjadi dalam rancangan pembelajaran.
1. Gambar yang terdistorsi
Gambar oleh The Britannica Dictionary https://www.britannica.com/dictionary/eb/word-of-the-day/2021/10/13
Gambar yang terdistorsi adalah kesalahan desain visual umum yang sering terjadi, dan sebagian besar merupakan masalah yang berkaitan dengan perhatian terhadap detail apabila mengubah ukuran gambar. Gambar terdistorsi apabila gambar diubah ukurannya sedemikian rupa sehingga memengaruhi rasio aspek gambar (misalnya, menskalakan gambar terlalu tinggi atau terlalu lebar). Hal ini menyebabkan gambar terlihat melar dan terdistorsi.
Cara termudah untuk menghindari gambar yang terdistorsi adalah dengan menahan tombol Shift ketika mengubah ukuran gambar, yang biasanya mengunci rasio aspek.
2. Objek yang tidak sejajar & tidak terdistribusi
Gambar oleh Design Modo https://designmodo.com/alignment-combining-objects-illustrator/
Objek yang tidak sejajar dan tidak terdistribusi dengan baik adalah masalah perhatian terhadap detail lainnya, yang umum terjadi pada perancang pembelajaran baru. Teks, bentuk, atau gambar biasanya tidak sejajar atau tidak terdistribusi dengan baik ketika ditempatkan di layar dan disejajarkan atau didistribusikan secara manual.
Sebagian besar program, seperti PowerPoint dan Articulate Storyline, menawarkan opsi untuk menampilkan kisi-kisi atau panduan visual, yang dapat digunakan untuk menyelaraskan dan mendistribusikan objek secara merata di layar.
3. Terlalu banyak teks
Gambar oleh EasyBib https://designmodo.com/alignment-combining-objects-illustrator/
Terlalu banyak teks dalam satu layar bisa sangat mengganggu bagi siswa dan akan terasa seperti pekerjaan yang berat karena harus membaca banyak hal sekaligus, belum lagi sangat sulit untuk tetap terlibat ketika Anda membaca terlalu banyak hal tentang topik yang baru saja Anda pelajari.
Anda dapat menghindari kesalahan ini dengan mencari kesempatan untuk mengkomunikasikan ide-ide Anda secara visual. Jika Anda berencana untuk menyertakan narasi audio dalam pembelajaran Anda, carilah cara untuk memvisualisasikan pesan yang disampaikan dalam narasi dengan gambar, grafik, dan animasi.
4. Kombinasi warna yang buruk
Gambar oleh Decolore.net https://www.decolore.net/worst-color-combinations-to-avoid/
Penggunaan warna dapat memberikan dampak yang besar pada bagaimana pembelajaran Anda dilihat oleh siswa. Selain kebutuhan untuk tetap menggunakan warna-warna tertentu untuk tujuan branding, warna-warna tertentu dapat memengaruhi penampilan pembelajaran Anda secara keseluruhan. Beberapa kombinasi warna juga dapat mempersulit pembelajar untuk membaca teks di layar.
Anda bisa menghindari kesalahan desain visual ini dengan mengikuti beberapa aturan sederhana dalam menggunakan warna. Jika Anda bekerja untuk sebuah organisasi atau perusahaan besar, kemungkinan besar perusahaan Anda memiliki panduan gaya, dengan aturan khusus untuk penggunaan warna agar teks tidak bertabrakan dengan warna background dan menyakiti mata.
5. Pemilihan font atau jenis huruf yang tidak sesuai
Gambar oleh JenWagner.co https://www.decolore.net/worst-color-combinations-to-avoid/
Sama seperti penggunaan warna, sangat mudah untuk menggunakan font yang tidak cocok atau bahkan menggunakan terlalu banyak jenis yang membuat pembelajaran anda sulit dibaca atau mengganggu.
Apa pun jenis huruf yang Anda gunakan, yang paling penting adalah konsisten dengan jenis huruf tersebut. Jika Anda memilih tiga jenis huruf untuk digunakan di seluruh pembelajaran Anda, gunakanlah ketiga jenis huruf tersebut secara konsisten.
Dengan menghindari lima kesalahan desain visual ini, rancangan pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan memudahkan siswa dalam memahami materi
yang disampaikan.