Tahukah kamu bahwa model pembelajaran akan mempengaruhi prestasi akademik siswa? Maka dari itu, diperlukan adanya implementasi model pembelajaran yang inovatif dan efektif. Model pembelajaran inovatif adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan melalui pengimplementasian teknologi, metode, atau pendekatan baru yang memberikan pengalaman lebih menyenangkan dari interaktivitas yang diciptakan dan keterlibatan siswa yang kuat.
Penerapan model pembelajaran inovatif dalam kurikulum sendiri mulai digalakkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Meskipun pengimplementasiannya masih terbatas, tetapi sedikit demi sedikit telah banyak sekolah yang beralih dari model belajar tradisional ke yang lebih modern dengan memanfaatkan teknologi. Berikut ini merupakan macam-macam model pembelajaran yang inovatif dan efektif:
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Model ini menuntut siswa untuk terlibat dalam proyek-proyek nyata yang melatih kemampuan problem-solving siswa. Dengan bekerja pada proyek-proyek tersebut, maka pemahaman siswa akan lebih meningkat. Selain itu, kemampuan kolaborasi juga akan lebih terlatih sehingga siswa menjadi tidak takut dalam menghadapi orang. Karena model ini berpusat pada problem-solving, maka kreativitas siswa juga akan lebih terlatih untuk mencari solusi yang efektif dan efisien.
Pembelajaran Berbasis Game (Game-Based Learning)
Game adalah suatu alat yang paling disukai, terutama oleh anak-anak. Maka dari itu, sekarang ini, telah banyak pengajar atau guru yang menerapkan model gamifikasi dalam pembelajarannya. Elemen-elemen seperti tantangan, skor, tingkatan, serta hadiah dapat memotivasi siswa dan menarik mereka untuk terlibat dalam pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Simulasi (Simulation-Based Learning)
Model belajar simulasi ini merupakan salah satu contoh pengimplementasian teknologi dalam pendidikan. Caranya adalah dengan menggunakan perangkat lunak di komputer untuk mensimulasikan suatu fenomena masalah yang terjadi di dunia nyata. Kelebihan model belajar berbasis simulasi ini terletak pada zero risk-nya karena siswa berkesempatan untuk melakukan eksperimen tanpa adanya risiko yang terjadi.
Pembelajaran Berbasis Personalisasi (Personalized Learning)
Model pembelajaran yang satu ini membuat materi yang ada bisa sampai sesuai dengan target audiens. Dengan memanfaatkan teknologi dan strategi, model belajar berbasis personalisasi memungkinkan siswa mengakses materi belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, bahkan gaya belajar masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Visual (Visual-Based Learning)
Model pembelajaran yang efektif dan dan efisien yang terakhir adalah berbasis visual. Pemanfaatan elemen visual seperti gambar, grafik, diagram, serta media visual lain memudahkan siswa untuk memahami dengan mudah materi pembelajaran. Dengan model ini pula konsep-konsep yang diajarkan bisa menjadi lebih hidup.
Itu dia 5 model pembelajaran inovatif yang bisa meningkatkan prestasi siswa. Meskipun model yang telah disebutkan punya serangkaian kelebihan tetapi bukan berarti tidak memiliki kendala. Biasanya, kendala guru dalam menerapkan metode pembelajaran inovatif seringkali berkaitan dengan kompetensi akan pemahaman tentang metode yang digunakan. Namun, hal tersebut masih bisa diatasi melalui pelatihan intens.
Jika kamu mencari sebuah platform untuk pelatihan atau kamu mencari platform yang bisa mencakup kelima model pembelajaran di atas, FitAcademy bisa jadi pilihan yang tepat. Platform belajar berbasis microlearning ini telah menerapkan model proyek, gamifikasi, simulasi, serta visual. Algoritma yang ada juga menjadikan konten pembelajaran sampai pada pengguna sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Untuk lebih memahami konsep ini, kamu bisa mengunjungi FitAcademy atau download aplikasinya di PlayStore.