Kurikulum yang dimiliki oleh Akademi dan Bootcamp tentu memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Para tenaga pendidik perlu menentukan tujuan dari pembelajarannya sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Akademi adalah lembaga yang memberikan pelatihan atau pendidikan khusus, sedangkan Bootcamp adalah program pelatihan intensif yang dirancang untuk mengajari siswa keterampilan tertentu dalam waktu singkat. Namun sebelum membuat rancangan pembelajaran, tenaga pendidik perlu menentukan tujuan apa yang akan dicapai, karena dari kedua kurikulum tersebut baik Akademi maupun Bootcamp memiliki konsep yang berbeda. Dalam membuat rancangan pembelajaran tenaga pendidik juga perlu mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan individu dari peserta didik.
Kurikulum Akademi
Akademi merupakan institusi yang memberikan pendidikan khusus. Selain itu, akademi dapat bersifat publik atau swasta, dan berfokus pada berbagai mata pelajaran. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu.
Mempersiapkan kurikulum akademi adalah proses yang rumit, terutama untuk lembaga pendidikan formal seperti universitas dan sekolah. Berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan dalam merancang kurikulum akademi:
Menetapkan Tujuan Pendidikan.Tetapkan tujuan pendidikan yang jelas dan pertimbangkan apa yang ingin dicapai oleh siswa atau peserta didik setelah menyelesaikan program. Pastikan bahwa kurikulum yang dibuat sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku. Selanjutnya tentukan struktur dan durasi. Tentukan berapa lama program atau kursus akan berlangsung.
Sesuaikan Mata Pelajaran dan Keterampilan. Identifikasi mata pelajaran dan keterampilan yang akan diajarkan. Setelah itu susun modul pembelajaran dan rancang modul pembelajaran yang mencakup materi dan tugas. Tentukan juga metode pengajaran yang akan digunakan seperti ceramah, diskusi kelompok, praktik laboratorium, dan tugas proyek. Jika semua sudah ditentukan, pilih instruktur yang akan menjadi pengajar. Pastikan guru yang mengajar dalam program memiliki pemahaman yang mendalam tentang mata pelajaran dan metode pengajaran yang baik.
Di akhir program, lakukan Evaluasi. Hal ini untuk mengukur pemahaman siswa. Setelah program selesai, peserta didik akan mendapatkan sertifikat dan gelar.
Kurikulum akademi yang baik harus dirancang untuk memberikan pendidikan yang komprehensif dan berkualitas, serta dapat membantu siswa mencapai tujuan pendidikan mereka dan mempersiapkan mereka untuk karier atau studi lanjutan yang sukses.
Kurikulum Bootcamp
Bootcamp atau Pelatihan adalah program intensif yang dirancang untuk mengajari peserta didik suatu keterampilan yang spesifik dalam waktu singkat. Bootcamp biasanya ditawarkan oleh perusahaan swasta dan berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan, seperti rekayasa perangkat lunak, ilmu data, dan pemasaran digital. Dalam mempersiapkan kurikulum bootcamp yang efektif diperlukan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam tentang tujuan tenaga pendidik dan peserta didik. Hal-hal yang harus di pertimbangkan ketika mempersiapkan kurikulum bootcamp adalah :
Tujuan dan Sasaran. Tetapkan tujuan yang jelas dan spesifik untuk bootcamp. Keterampilan apa yang ingin dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan program ini. Pastikan keterampilan ini relevan dengan kebutuhan industri dan pekerjaan.
Durasi. Tentukan berapa lama bootcamp akan berlangsung. Durasi bootcamp dapat bervariasi dari beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada kompleksitas keterampilan yang diajarkan. Selanjutnya, merancang kurikulum, pertimbangkan apakah program akan berfokus pada sesi teori, proyek praktis, atau keduanya.
Materi Pengajaran. Pilih materi pengajaran yang sesuai dengan keterampilan yang diajarkan. Materi dapat berupa modul, buku teks, dan lainnya. Setelah menyusun materi pengajaran, tentukan metode pengajaran yang akan digunakan, seperti kuliah, proyek praktis, studi kasus, dan sesi diskusi. Pastikan tenaga pendidik memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer, dan buku. Kemudian tentukan tenaga pengajar yang berkualitas dengan pemahaman mendalam tentang materi. Pastikan mereka dapat memberikan pelatihan yang efektif.
Di akhir program, lakukan Evaluasi dan Pengukuran. Hal ini untuk mengukur kemajuan dan pemahaman peserta didik. Siapkan juga mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta dan melihat apa yang dapat diperbaiki.
Terakhir, Sertifikasi. Jika relevan, pertimbangkan untuk memberikan sertifikat kepada peserta yang menyelesaikan bootcamp dengan sukses. Sertifikat ini dapat meningkatkan prospek karier mereka.
Kurikulum bootcamp yang baik harus dirancang untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang intensif, praktis, dan relevan. Ini harus membantu peserta memperoleh keterampilan yang diinginkan dan siap untuk memasuki lapangan kerja dengan percaya diri.
Perbedaan Kurikulum Akademi dan Kurikulum Bootcamp
Kurikulum akademik dan kurikulum bootcamp adalah dua pendekatan yang berbeda dalam pendidikan dan pelatihan. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Pertama, Tujuan dan Fokus.
Kurikulum akademi diterapkan di perguruan tinggi dan universitas dengan fokus yang lebih luas. Tenaga pendidik sering memberikan landasan teoritis yang kuat dan mencakup berbagai materi. Tujuannya adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang berbagai disiplin ilmu. Sedangkan kurikulum bootcamp lebih bersifat praktis dan terfokus. Mereka dirancang untuk memberikan pelatihan intensif dalam keterampilan tertentu, seperti pemrograman komputer, sains data, desain UI/UX, dan sejenisnya. Fokusnya adalah mempersiapkan peserta untuk masuk ke dunia pekerjaan dengan keterampilan yang diperlukan.
Kedua, Durasi.
Pada kurikulum akademi, program berlangsung beberapa tahun, seperti program sarjana (S1) atau pasca sarjana (S2). Mereka memerlukan investasi waktu yang cukup lama. Sedangkan, kurikulum bootcamp adalah program singkat dan intensif yang dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Ketiga, Metode Pengajaran.
Kurikulum akademi menggunakan metode pengajaran yang lebih berfokus pada kuliah, bacaan, dan penelitian. Mereka menekankan pemahaman konsep secara mendalam dan seringkali melibatkan pengembangan keterampilan analitis dan pemecahan masalah. Dan pada kurikulum bootcamp, metode pengajaran yang digunakan lebih praktis, seringkali berpusat pada proyek dan pengalaman langsung. Mereka berfokus pada pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Keempat, Akademik VS Professional.
Kurikulum akademi adalah program yang menawarkan gelar akademik, seperti gelar sarjana, yang lebih bersifat akademik. Sedangkan pada kurikulum bootcamp, peserta didik diberi sertifikat yang lebih berfokus pada keterampilan praktis serta relevan untuk pekerjaan tertentu. Mereka dirancang untuk membantu peserta memasuki karier dengan cepat.
Kelima, Biaya
Kurikulum akademi seringkali lebih mahal karena mereka mencakup kurikulum yang lebih luas dan berlangsung lebih lama. Dan kurikulum bootcamp seringkali lebih terjangkau karena berfokus pada keterampilan yang sangat spesifik dan berlangsung lebih singkat.
Pilihan antara kurikulum akademi dan bootcamp sangat tergantung pada tujuan, kebutuhan, dan preferensi individu. Kurikulum akademik lebih sesuai jika peserta didik mencari pemahaman yang mendalam tentang disiplin ilmu tertentu untuk berinvestasi dalam pendidikan jangka panjang. Di sisi lain, kurikulum bootcamp lebih cocok jika peserta didik ingin fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan ingin segera masuk ke pasar kerja dalam peran tertentu.
Dengan memahami tujuan dan kompetensi apa yang akan dicapai nantinya, tenaga pendidik baik dosen atau guru akan lebih mudah menyusun rancangan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran nanti baik itu Akademi atau Bootcamp.
Author : Afina Az Zahra