Apa itu Pembelajaran Microlearning? Yuk, Pelajari Selengkapnya! — Microlearning atau pembelajaran mikro adalah sebuah metode pembelajaran yang betujuan untuk mengajarkan materi-materi secara lebih singkat. Istilah microlearning sendiri berasal dari dua kata, yaitu micro yang artinya ukuran kecil dan learning yang berarti kegiatan belajar.
Definisi microlearning juga turut diungkapkan oleh dua orang tokoh bernama Buchem dan Hamelmann yang mendefinisikan microlearning sebagai metode pembelajaran yang lebih memfokuskan pada ide-ide dan waktu belajar yang singkat, yaitu tidak lebih dari 15 menit.
Singkatnya, microlearning bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran yang memecah materi-materi yang padat menjadi lebih ringkas dengan durasi yang tidak terlalu panjang, yaitu berkisar antara satu sampai dengan 5 menit sehingga lebih mudah untuk diselesaikan dan dipahami.
Penggunaan microlearning sendiri saat ini tidak hanya digunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan, seperti sekolah atau kampus, melainkan perusahaan-perusahaan besar juga mulai menggunakannya untuk memberikan pelatihan kepada karyawannya. Beberapa contoh platform yang menyediakan pelatihan atau pembelajaran dengan metode microlearning di antaranya fitacademy.id, Learnie, 7taps, dan KoolStories.
Karakteristik Microlearning
Karena cukup singkat, karakteristik microlearning ini menjadikannya pilihan bagi banyak orang. Selain singkat, ada beberapa karakteristik lain dari microlearning yang menarik untuk diketahui, di antaranya:
1. Jumlah peserta atau pengguna yang terbatas
Peserta dalam bentuk kelompok kecil | Foto oleh Jopwell dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/sekelompok-orang-yang-duduk-di-dalam-ruangan-2422294/
Alasan microlearning membatasi peserta atau pengguna adalah agar penyampaian materi lebih terfokus dan peserta atau pengguna menjadi lebih mudah diketahui progresnya. Hal inilah yang sedikit membedakan microlearning dengan metode pembelajaran lainnya.
2. Pemilihan materi belajar yang berkualitas
Cuplikan materi belajar yang berkualitas | Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-wanita-meja-tulis-buku-catatan-4144222/
Karena pembelajaran microlearning memiliki basis untuk memberikan materi yang ringkas sehingga mudah diingat dan dipahami, maka hal ini berpengaruh pada pemilihan materi belajar yang harus disusun dengan kualitas yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
3. Keterbatasan komponen mengajar
Pengajar dengan seorang siswa | Foto oleh Thirdman dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/seorang-guru-mengajari-muridnya-6503101/
Berbeda dengan pembelajaran pada umumnya, microlearning memiliki keterbatasan dalam mengembangkan komponen mengajarnya. Microlearning tidak bisa mengganti-ganti komponen mengajarnya karena keterbatasan waktu, sehingga keterampilan pemberi materi sangat dibutuhkan dalam waktu yang singkat tersebut.
Bentuk Microlearning
Selain memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran pada umumnya, microlearning juga memiliki berbagai macam bentuk yang mungkin salah satu diantaranya kamu tidak pernah menyangka bahwa itu adalah salah satu bentuk microlearning.
Contoh microlearning adalah training atau pelatihan yang banyak digunakan oleh perusahaaan untuk membantu meningkatkan keterampilan para karyawannya, lalu ada juga microlearning yang berbentuk seminar dan workshop dimana pembelajaran diberikan langsung oleh ahli di bidangnya.
Tujuan Microlearning
Pada dasarnya, microlearning memiliki dua tujuan utama sebagai metode pembelajaran, yaitu untuk karyawan atau siswa dan untuk pengajar. Adanya tujuan ini berdasarkan atas kebutuhan masing-masing pengguna agar mereka bisa menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan diri mereka. Alhasil, mereka bisa menyesuaikan konten-konten pembelajaran hingga cara belajar yang tepat dengan metode yang dipilih.
Bagi Karyawan dan Pelajar
1. Memberikan pelatihan kepada karyawan atau siswa
Proses penyampaian informasi kepada karyawan | Foto oleh Kampus Production dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-kantor-perempuan-bisnis-8636598/
Tujuan yang pertama dari microlearning adalah untuk karyawan atau siswa. Di sini, microlearning berperan untuk menyediakan pelatihan kepada mereka akan kebutuhan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan tertentu atau memperoleh informasi tertentu sesuai dengan minat yang mereka inginkan.
2. Membantu mengembangkan keterampilan karyawan atau siswa
Seorang guru membantu seorang siswa dalam mempelajari keahlian yang disukai | Foto oleh Kindel Media dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-kantor-bekerja-perempuan-7651980/
Lalu, microlearning juga akan memberikan sebuah kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki sebelum terjun langsung ke lapangan, sehingga mereka bisa mengetahui sudah sejauh mana kesiapan dan apa saja yang kurang dalam diri mereka supaya perlu ditingkatkan.
3. Melatih keterampilan karyawan atau siswa dengan maksimal
Keterampilan beberapa karyawan yang maksimal | Foto oleh Kindel Media dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-orang-wanita-cangkir-7688460/
Selain itu, untuk karyawan atau siswa, microlearning akan membantu dalam melatih keterampilan mereka akan bidang yang mereka tekuni secara maskimal, serta memberikan informasi yang cukup terkait waktu yang tepat untuk mengaplikasikan atau menerapkan keterampilan yang sudah dipelajari.
Bagi Pengajar
1. Cara baru dalam proses pembelajaran
Kebahagiaan guru dengan cara belajar baru | Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kopi-cangkir-meja-tulis-4474047/
Sementara itu, tujuan kedua dari microlearning adalah para pengajar yang membagikan pengetahuan atau mengajarkan keahlian tertentu. Bagi mereka, microlearning akan memberikan pengalaman baru karena mereka harus mau untuk belajar skill baru ketika menerapkan metode microlearning ini.
2. Terlatih dan terbiasa dengan berbagai metode mengajar
Seorang guru terlatih dengan berbagai metode belajar | Foto oleh SHVETS production dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-laptop-internet-koneksi-7516353/
Dengan metode pembelajaran baru yang sedikit berbeda dengan cara mengajar yang konvensional, maka hal ini mampu menambah pengalaman pengajar dengan menggunakan berbagai macam metode agar sejalan dengan perkembangan zaman. Kemudian, pengajar juga bisa meningkatkan karier profesional di bidang mengajar yang dibuktikan dengan kemampuannya yang dinamis dalam mengikuti tren pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan zaman.
3. Penyampaian materi bisa lebih fleksibel
Penyampaian materi pembelajaran yang fleksibel | Foto oleh Christina Morillo dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/kantor-internet-hitam-bisnis-1181745/
Terakhir, bagi pengajar, microlearning yang sifatnya fleksibel dimana pengguna bisa langsung memberikan kritik dan saran akan memungkinkan pengajar menjadi lebih terbuka terhadap hal tersebut. Pengajar akan menjadikannya sebagai refleksi diri untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki sehingga nantinya bisa meningkatkan kemampuan mereka ketika mengajar.
Manfaat Microlearning
Mengetahui tujuan dari microlearning saja tidak cukup, kamu juga harus mengetahui dan memahami manfaat dari microlearning. Tentunya, sebagai upaya untuk meningkatkan pembelajaran bagi pengguna, akan banyak sekali manfaat yang diberikan dengan adanya microlearning ini.
1. Meningkatkan kemampuan pengguna
Peningkatan kemampuan dan pengetahuan pengguna | Foto oleh Christina Morillo dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-wanita-menggunakan-laptop-1181681/
Pertama, microlearning yang berfungsi sebagai sebuah metode pembelajaran akan mampu membantu penggunanya, baik itu karyawan atau siswa, untuk meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan bidang yang ditekuni. Mereka bisa memperdalam kemampuannya melalui konten-konten pembelajaran yang telah dibuat dan disediakan.
2. Meningkatkan keterampilan penggunanya
Penerapan hasil belajar di tempat kerja | Foto oleh Lisa Fotios dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-berbaju-putih-menggunakan-laptop-dell-warna-perak-3197388/
Selanjutnya, microlearning bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan penggunanya, terlebih bagi para pekerja. Mereka bisa dengan mudah mengikuti pembelajaran yang menerapkan microlearning karena sifatnya yang aplikatif sehingga apa yang sudah dipelajari dan dipraktikkan bisa langsung diterapkan dalam dunia kerja.
3. Mendorong untuk berprestasi
Karyawan berprestasi | Foto oleh Yan Krukau dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-kantor-laki-laki-perempuan-7793999/
Tidak hanya meningkatkan kemampuan dan keterampilan, microlearning juga berperan dalam meningkatkan prestasi karyawan. Hal ini bisa dibuktikan dengan kinerja karyawan sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan dengan microlearning. Perbedaannya cukup signifikan, karyawan cenderung menjadi produktif dan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.
4. Terciptanya lingkungan kerja yang baik dan nyaman
Linkungan kerja yang baik dan nyaman | Foto oleh Christina Morillo dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-yang-duduk-di-kursi-putih-1181434/
Yang terakhir, terciptanya lingkungan kerja yang semakin baik adalah salah satu manfaat dari microlearning. Pengalaman belajar yang ditawarkan melalui microlearning, seperti memasukkan candaan, pertukaran ide hingga permainan sederhana, memungkinkan para karyawan untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain. Hal ini mampu membawa hubungan emosional yang juga menjadi lebih baik.
Dari sini, kita bisa mengerti dan memahami bahwasannya keberadaan microlearning cukup memberikan dampak baik dan membawa perubahan bagi pendidikan, terutama dalam menyesuaikan pendidikan yang konvensional dengan perkembangan zaman. Apalagi, keberadaan teknologi yang perlu dimanfaatkan secara maksimal sehingga pembelajaran bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Bahkan, dengan menggunakan microlearning, mampu memberikan manfaat yang cukup banyak tidak hanya untuk penggunanya saja, baik itu karyawan atau siswa, tetapi juga untuk para pengajar. Mereka bahkan bisa mengembangkan kemampuan dalam mengajar dan karier mereka menjadi pengajar yang lebih profesional. Lebih jauh lagi, pengajar bisa mengikuti dan memahami tren mengajar seperti apa yang lebih diminati sehingga mereka bisa menerapkannya dalam pembelajaran.
Selain di bidang pendidikan, microlearning adalah solusi yang tepat bagi perusahaan yang berminat untuk memberikan pelatihan bagi karyawannya. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh adalah durasi pelatihan yang singkat sehingga bisa menekan biaya pengeluaran perusahaan yang besar. Tidak hanya itu, dengan pembelajaran yang lebih singkat, karyawan menjadi lebih antusias dan tidak mudah bosan mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Terakhir, sebelum memutuskan untuk menggunakan pembelajaran microlearning, kamu harus mengetahui dan memahami bagaimana penerapan metode microlearning ini bisa diterapkan secara maksimal. Selain itu, mengetahui bagaimana cara menyesuaikan metode ini juga menjadi salah satu kunci keberhasilan pelatihan yang diberikan. Jadi, usahakan untuk mencari tahu terlebih dahulu kualitas sumber daya manusia perusahaan kamu dan kebutuhannya secara mendalam.
Nah, beruntungnya fitacademy.id hadir untuk membantu kamu menjawab berbagai permasalahan yang kamu temui selama ini, misalnya pelatihan karyawan yang terlalu lama dan kurang efektif, materi belajar yang cukup banyak dan tidak terstruktur, hingga konten pembelajaran yang monoton dan kurang begitu interaktif. Tentunya, kamu juga akan lebih memahami dan menguasai metode microlearning ini dengan baik. Yuk, eksplor laman fitacademy.id sekarang juga!