Perbandingan antara fixed mindset dan growth mindset | Foto oleh rawpixel-com dari Freepik: https://www.freepik.com/free-photo/mindset-opposite-positivity-negativity-thinking-concept_17057558.htm#query=growth%20vs%20fixed%20mindset&position=3&from_view=search&track=ais
Fixed Mindset vs Growth Mindset, Mana yang Lebih Baik? — Dua istilah ini kedengarannya cukup familiar di era sekarang ini. Tapi, kamu tahu nggak sih, apa perbedaan fixed mindset dan growth mindset? Nah, sebelum melangkah lebih detail mengenai perbedaan kedua hal tersebut, alangkah baiknya untuk mengetahui istilah dari masing-masing hal tersebut.
Apa itu growth mindset? Secara singkat, growth mindset bisa diartikan sebagai sebuah pola pikir yang membantu individu percaya bahwa kecerdasan seseorang itu bisa berkembang dan meningkat seiring berjalannya waktu. Orang-orang dengan pemikiran growth midset percaya bahwasannya kecerdasan atau bakat adalah titik awal untuk mencapai kesuksesan. Lalu, untuk mencapai kesuksesan tersebut perlu yang namanya kerja keras.
Sementara itu, fixed mindset adalah pola pikir yang digambarkan dengan kecenderungan untuk menganggap bahwasannya kecerdasan dan bakat itu diperoleh dari lahir dan sifatnya statis, tidak bisa diubah-ubah. Orang-orang dengan pola pikir fixed mindset ini percaya bahwa mereka adalah termasuk orang “pintar” yang tidak perlu bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kesuksesan.
Sebenarnya, istilah-istilah seperti fixed mindset dan growth mindset ini pada awalnya dikemukakan oleh seorang psikolog terkenal di Stanford University, Carol Dweck, di dalam bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success. Carol melakukan penelitian terhadap pola pikir yang ada dalam diri manusia dan berpendapat bahwasannya pola pikir yang terus berkembang adalah salah satu faktor penentu kesuksesan dan keberhasilan.
Nah, agar tidak semakin bingung, kamu bisa menyimak informasi di bawah ini perihal perbedaan fixed mindset dan growth mindset. Yuk, baca sampai habis, ya!
Fixed Mindset
1. Percaya bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap
Kecerdasan dan bakat bersifat tetap | Foto oleh Liza Summer dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-sweater-abu-abu-menggunakan-macbook-pro-6348124/
Perlu kamu sadari bahwasannya orang-orang dengan pola pikir fixed selalu menganggap kecerdasan dan bakat sejatinya bersifat tetap dan tidak bisa diubah ataupun diperbaiki. Oleh karena itu, ketika mereka berhasil meraih kesuksesan, maka mereka akan berpikir bahwa hal ini terjadi karena kecerdasan dan bakat alami yang sudah melekat sejak kecil dan baru terwujud ketika sudah dewasa.
2. Cenderung menghindari tantangan
Pola pikir tetap cenderung lebih memilih untuk menghindari tantangan | Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pasangan-lelah-tidak-bahagia-tekanan-6964106/
Pola pikir seperti fixed mindset ini seringkali membuat individu terjebak dalam zona nyaman. Mereka cenderung lebih mudah puas dengan aset yang dimilikinya, baik itu kecerdasan maupun bakat. Tidak hanya itu, mereka juga percaya bahwa kecerdasan dan bakat yang dimiliki tidak perlu dikembangkan atau ditingkatkan lagi. Alhasil, orang-orang yang berpegang teguh dengan pola pikir tetap ini akan lebih sering menghindari tantangan.
3. Menolak masukan dari orang lain
Penolakan terhadap masukan atau pendapat orang lain | Foto oleh Keira Burton dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-berkemeja-putih-lengan-panjang-berdiri-di-samping-wanita-syal-merah-hitam-6147245/
Salah satu ciri khas yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki fixed mindset adalah bisa dilihat ketika mereka mendapatkan atau diberikan masukan. Karakter orang dengan fixed mindset ini seringkali menolak untuk mendapatkan kritikan atau masukan. Mereka selalu beranggapan bahwasannya kritik maupun saran yang diberikan adalah sebuah bentuk penyerangan secara personal sehingga mereka meresponnya dengan negatif.
4. Menganggap keberhasilan orang lain sebagai ancaman
Mudah iri terhadap pencapaian atau keberhasilan orang lain | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-tank-top-abu-abu-terlihat-marah-3812754/
Terkadang, orang dengan pola pikir tetap beranggapan bahwa ketika orang lain berhasil meraih kesuksesan, baik itu dalam bidang karier, pendidikan, atau bidang apapun itu, adalah sebuah ancaman baru bagi dirinya. Mereka akan menganggapnya sebagai pesaing atau kompetitor yang perlu dikalahkan agar tidak ada yang melebihi dirinya. Mereka kurang menyukai jika ada orang lain yang berusaha tampil melebihi dirinya.
5. Orang dengan fixed mindset cenderung mudah menyerah
Mudah menyerah dalam mengerjakan suatu hal | Foto oleh Keira Burton dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-hoodie-merah-muda-memegang-ipad-putih-6084489/
Memang benar, orang dengan fixed mindset cenderung mudah menyerah dalam menjalankan kegiatan dalam bentuk apapun itu. Hal ini bisa terjadi lantaran anggapan atau pandangan mereka bahwasannya kecerdasan atau bakat itu adalah suatu hal yang tidak perlu dikembangkan. Sementara itu, pada kenyatannya dunia terus berkembang sehingga individu perlu untuk belajar dan mengetahui hal baru.
Growth Mindset
1. Berusaha untuk terus belajar
Kemauan yang tinggi untuk terus belajar hal baru | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-duduk-mahasiswa-membaca-3884348/
Karena percaya bahwasannya kecerdasan dan bakat yang dimiliki bisa berkembang, orang dengan growth mindset selalu berusaha untuk belajar. Mereka tidak akan pernah berhenti untuk mencari pengetahuan baru agar bisa membuat dirinya terus berkembang ke arah yang lebih baik. Selain itu, dengan menjadi pembelajar yang selalu haus pengetahuan menjadikannya lebih dekat dan mudah dalam meraih kesuksesan.
2. Percaya bahwa kecerdasan bisa ditingkatkan
Kepercayaan akan kecerdasan yang bisa ditingkatkan | Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-meja-tulis-laptop-duduk-6285277/
Berbeda dengan orang yang memiliki fixed mindset, orang dengan growth mindset sangat percaya bahwa kecerdasan itu bukanlah takdir yang sudah ditetapkan di awal dan tidak bisa diubah, tetapi kecerdasan itu sangat mungkin untuk diubah dan ditingkatkan. Peningkatan kecerdasan ini bisa dilakukan dengan beragam cara, misalnya mengikuti kursus atau pelatihan di fitacademy.id, membaca buku, berdiskusi dengan mentor, dan masih banyak lagi.
3. Percaya bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
Percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari kesuksesan yang tertunda | Foto oleh Ivan Samkov dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kreatif-relaksasi-laptop-4458554/
Seseorang yang memiliki growth midset selalu melihat kegagalan sebagai bagian dari proses yang bersifat sementara dan bisa diubah. Dari pengalaman inilah nanti seseorang bisa belajar dan merefleksikan diri bahwasannya ketika gagal ternyata banyak faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar seperti faktor keberuntungan. Namun dari itu semua, kegagalan akan mengajarkannya menjadi orang yang tangguh dan tidak mudah menyerah.
4. Menyukai tantangan baru
Suka menghadapi tantangan baru yang belum pernah dikerjakan | Foto oleh Kindel Media dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-kantor-bekerja-perempuan-7651977/
Salah satu karakteristik yang membedakan antara orang dengan fixed mindset dan orang dengan growth mindset adalah bagaimana dia menyikapi tantangan yang ada di depannya. Orang dengan growth mindset ketika dihadapkan dengan tantangan baru maka dia akan langsung menghadapinya tanpa pikir panjang. Hal ini disebabkan karena tantangan baru membuat orang tersebut memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru yang berguna untuk ke depannya.
5. Selalu terbuka terhadap masukan dari orang lain
Terbuka dengan masukan atau pendapat orang lain | Foto oleh Thirdman dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-kantor-bekerja-laki-laki-7652136/
Orang dengan pemikiran bertumbuh atau growth mindset tidak menganggap masukan atau kritik sebagai ancaman. Justru, mereka menerima masukan atau kritik untuk membantunya agar terus bertumbuh menjadi lebih baik. Mereka melihat masukan dari orang lain itu dari sudut pandang yang positif, sehingga hal ini bisa membantunya terhindar dari emosi-emosi negatif yang mana bisa menghambat dirinya untuk terus berkembang.
Dari sini, sebenarnya sudah bisa diketahui bahwasannya growth mindset memiliki peranan penting dalam membawa seseorang menuju perubahan ke arah yang positif. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwasannya orang-orang dengan fixed mindset bisa mengubah pola pikirnya menjadi growth mindset. Nah, akan lebih baik lagi seandainya kamu mengetahui manfaat memiliki growth mindset di bawah ini.
1. Meningkatkan rasa percaya diri
Kepercayaan diri menjadi meningkat | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pengusaha-wanita-cerdas-menjelaskan-dokumen-di-kantor-3757369/
Manfaat pertama yang akan kamu rasakan ketika memiliki growth mindset adalah meningkatkan rasa percaya diri dalam dirimu. Kenapa bisa? Ketahuilah bahwasannya orang-orang dengan growth mindset lebih mudah untuk menunjukkan kepercayaan diri karena mereka memiliki keinginan dan selalu berusaha untuk memperbaiki kekurangan dalam diri agar terhindar dari rasa insecure.
2. Bisa belajar keahlian baru
Memiliki pemikiran yang terus bertumbuh bisa membantu dalam mempelajari keahlian baru | Foto oleh George Milton dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-laptop-kantor-internet-6953985/
Salah satu faktor yang biasanya menarik rekruiter untuk memilih kandidat tersebut adalah memiliki keahlian yang banyak, maksudnya tidak hanya keahlian pada bidang yang dilamar, tetapi keahlian-keahlian lain yang berguna untuk mendukung pekerjaanya. Oleh karena itu, orang-orang dengan kriteria growth mindset sangat banyak dicari karena mereka memiliki pemikiran untuk terus belajar dan mencari hal baru dalam hidupnya.
3. Terbiasa dengan tantangan baru
Menghadapi tantangan baru dengan tenang | Foto oleh Sora Shimazaki dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pengusaha-muda-yang-serius-bekerja-dengan-laporan-di-kantor-5673466/
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, ketika seseorang yang memiliki growth mindset mempelajari hal baru, tidak menutup kemungkinan bahwa dia akan berhadapan dengan tantangan baru yang belum pernah dia jumpai sebelumnya. Dengan menjadi terbiasa menghadapi tantangan baru ini, maka akan membuat dirinya menjadi jauh lebih baik untuk berkembang. Alhasil, kehidupannya juga menjadi lebih bermanfaat.
4. Bisa mendapatkan kesempatan baru
Mendapatkan kesempatan baru dalam kehidupan | Foto oleh Anna Shvets dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-wanita-laptop-menjelajah-5325055/
Manfaat lain yang akan kamu rasakan jika memiliki growth mindset adalah terbukanya kesempatan-kesempatan baru yang akan menuntunmu menuju kesuksesan. Kesempatan-kesempatan ini bisa diperoleh dengan sendirinya beriringan dengan proses perbaikan dan pengembangan diri yang kamu lakukan. Bahkan, dengan memiliki kepribadian ini, orang-orang bisa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti jejakmu.
5. Selalu menghargai masukan orang lain
Mendengarkan masukan atau pendapat orang lain | Foto oleh Sora Shimazaki dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/rekan-kerja-multiras-yang-fokus-mendiskusikan-proyek-5668836/
Masukan atau feedback adalah bagian yang juga penting dalam proses pengembangan diri. Masukan dari orang lain akan sangat berguna dan membantu kamu untuk merefleksikan diri dan mengambil hikmah dari kesalahan yang pernah kamu lakukan. Justru, dengan mendapatkan masukan atau feedback dari orang lain akan membuka sudut pandang yang lebih luas lagi. Tentunya, kamu juga harus bijak dalam memilih feedback mana yang berdampak baik terhadap dirimu.
Sementara itu, pernahkah terbersit di pikiranmu pertanyaan seperti apakah pola pikir seseorang bisa berubah? Pertanyaan seperti itu memang wajar, tapi yang perlu kamu ketahui adalah jawabannya. Menurut artikel berjudul Harnessing neuroplasticity for crinical applications, dijelaskan bahwasannya otak itu akan terus berkembang dan bertumbuh, meskipun kamu sudah dewasa, sehingga hal ini sangat memungkinkan terjadinya perubahan fungsi otak dan pola pikir melalui proses perkembangan tersebut.
Tidak hanya itu saja, beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa dalam prosesnya, otak manusia itu bisa menumbuhkan jaringan baru, menguatkan jaringan-jaringan yang sudah ada, hingga memperbaiki kecepatan detak jantung. Dari sini, dapat dikatakan bahwasannya seseorang yang memiliki fixed mindset memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan dan mengubah pola pikirnya yang fixed menjadi pola pikir yang growth.
Secara umum, setiap individu sejatinya memiliki pola pikir yang berbeda-beda sejak lahir, baik itu fixed mindset maupun growth mindset. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya diri, pemikiran juga akan ikut mengalami perubahan. Juga, perlu diingat bahwasannya fixed mindset dan growth mindset masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, karena kehidupan ini selalu berkembang dan tidak pasti, individu sebaiknya harus bisa terus belajar agar tidak tertinggal dan bisa menjadikan dirinya pribadi yang terus bertumbuh ke arah yang lebih baik. Salah satunya bisa dilakukan dengan cara mempelajari keahlian baru di platform fitacademy.id.