Menonton film adalah kegiatan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Selain dijadikan sebagai sarana hiburan, seringkali film juga menjadi pilihan sebagai media untuk memberikan edukasi baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kalian pasti pernah mengalami setidaknya satu kali dalam sebuah pembelajaran, seorang guru mengisi kelasnya dengan memutar sebuah film yang merepresentasikan materi yang hendak ia sampaikan pada saat itu.
Menonton film bertemakan edukasi akan membantu kita memperoleh pengetahuan lebih dalam, tentunya dengan penyajian visualisasi yang apik membuat kita kita tidak mudah bosan saat menontonnya. Selain itu, menonton film bertemakan edukasi akan meningkatkan pemahaman tentang dunia, baik dalam aspek emosional, sosial, hingga spiritual. Kita akan terinspirasi dan mendapatkan nilai-nilai positif yang dapat kita gunakan untuk menghadapi perubahan di sekitar.
Tanpa lama-lama lagi, berikut beberapa rekomendasi film garapan sutradara Indonesia yang dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran bagi murid maupun untuk diri sendiri.
Jembatan Pensil
Poster Film Jembatan Pensil. Sumber: wikipedia.com
Jembatan Pensil merupakan film Indonesia karangan Exan Zen yang disutradarai oleh Hasto Broto dan pertama kali tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2017. Berkisahkan tentang Inal, Yanti, Nia, Attar, Ondeng, dan Aska yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan di sebuah sekolah gratis.
Salah satu dari mereka, yaitu Ondeng, memiliki kemampuan menggambar sketsa. Ondeng gemar merekam setiap momen dalam hidupnya melalui gambar, terutama kehidupan ayahnya yang seorang nelayan, dan sebuah jembatan rapuh yang selalu dilalui sahabatnya untuk menuju sekolah.
Suatu ketika, jembatan yang biasa mereka lalui roboh karena sudah terlalu lapuk. Namun, hal tersebut tidak mematahkah semangat perjuangan mereka untuk memperjuangkan pendidikan.
Film ini menunjukkan realitas nyata yang sering terjadi di daerah pedalaman Indonesia, mulai dari sarana yang kurang memadai, akses yang sulit dijangkau, hingga pakaian dan alat tulis yang seadanya. Namun, kegigihan Ondeng dan teman-teman tidak pernah redup sedikitpun. Film ini akan memberikan kesadaran kepada para murid untuk tidak pernah menyerah dalam meraih ilmu dan menggapai pendidikan, apapun rintangannya.
Petualangan Menangkap Petir
Poster Film Petualangan Menangkap Petir. Sumber: imdb.com
Film Petualangan Menangkap Petir diproduseri oleh Abimana Aryasatya dan berhasil digarap dengan apik dengan bantuan Kuntz Agus selaku sutradara serta Jujur Prananto dan Eddie Cahyono selaku penulis naskah. Kuntz Agus mengungkapkan bahwa motivasinya memproduksi film ini adalah untuk menambah film yang dapat dinikmati semua usia. Mengingat jumlah film dengan kategori “semua umur” pada tahun 2018 hanya tercatat sebanyak 22 film dari total 201 film yang tayang selama periode Januari 2017 hingga kuartal pertama 2018.
Film Petualangan Menangkap Petir mengisahkan petualangan seorang anak bernama Sterling dengan kawan-kawannya untuk meraih mimpi. Sterling yang diperankan oleh Bima Azriel merupakan anak yang tinggal dan tumbuh di Hong Kong. Kehidupan Sterling tidak terlepas dari media sosial, ia gemar mengunggah kontennya melalui kanal YouTube. Namun suatu ketika, Sterling harus pindah ke Jakarta dan tinggal sementara bersama kakeknya di Selo Boyolali. Dalam film ini, kamu akan menemukan pesan tersirat mengenai isu tren digital yang terjadi pada kalangan anak-anak sehingga sangat cocok sebagai edukasi mengenai dunia digital.
Kira-kira apa kisah menarik yang akan terjadi dalam kehidupan Sterling selanjutnya?
MARS: Mimpi Ananda Raih Semesta
Poster Film MARS: Mimpi Ananda Raih Semesta. Sumber: wikipedia.com
Film MARS menceritakan perjalanan Sekar Palupi yang diperankan oleh Acha Septriasa untuk menempuh pendidikan di tengah lingkungan tempat tinggalnya yang masih terbilang kurang aware dengan pendidikan. Di tempat tinggalnya, Sekar seringkali mendapat bullying dari teman sejawat dan diperlakukan secara tidak adil oleh pihak sekolah. Oleh sebab itu, ayah Sekar memutuskan untuk pindah ke desa lain dan berhasil mendapatkan lingkungan belajar yang lebih baik.
Dalam film ini, kamu akan melihat besarnya perjuangan dan pengorbanan orang tua untuk anaknya. Tupon selaku Ibu Sekar yang diperankan oleh Kinaryosih memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa anaknya akan sukses suatu saat nanti. Keyakinan tersebut membawa Tupon menjadi lebih semangat dan pantang menyerah untuk mengantarkan Sekar ke bangku pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan banyaknya nilai positif yang disampaikan, film ini cocok untuk diperkenalkan kepada para peserta didik karena dapat mengangkat motivasi murid untuk belajar lebih giat dan senantiasa merasa bersyukur. Selain itu, mereka juga dapat lebih menghargai usaha orang tua dalam memperjuangkan pendidikan anaknya.
Sepatu Dahlan
Poster Film Sepatu Dahlan. Sumber: imdb.com
Film sepatu dahlan merupakan sebuah film dokumenter tentang Dahlan Iskan, seorang Menteri BUMN Republik Indonesia yang ternyata memiliki kisah pilu dibalik kesuksesannya sekarang.
Dahlan berasal dari keluarga dengan latar belakang yang sederhana, meskipun begitu Dahlan memiliki mimpi yang tinggi. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat Bukur, Dahlan bermimpi untuk dapat melanjutkan jenjang pendidikan di SMP Magetan. Namun karena biaya yang mahal dan jarak tempuh yang jauh, dengan berat hati Dahlan harus merelakan impian tersebut dan bersekolah di Madrasah Tsanawiyah dengan biaya terjangkau.
Selama di MTS, Dahlan bermimpi untuk memiliki sepasang sepatu yang bisa membuatnya merasa nyaman dan gagah. Pada saat itu, memiliki sepasang sesuatu bukanlah hal yang mudah. Dahlan harus berusaha mengumpulkan uang dengan bekerja sebagai pengangon kambing dan pencabut rumput di sawah, namun sayangnya hasil dari jerih payahnya masih belum cukup. Orang tua Dahlan yang berprofesi sebagai petani dan pembatik pun tidak mudah untuk memperoleh uang untuk membeli sepatu.
Keinginan Dahlan untuk memiliki sepatu semakin menjadi-jadi ketika ia harus mengikuti pertandingan bola voli antar sekolah. Untungnya, dengan bantuan sahabatnya yang baik hati, Dahlan berhasil memiliki sepatu pertamanya dengan uang patungan dari teman-temannya.
Melalui film sepatu dahlan, kita akan belajar bagaimana besarnya kekuatan ketegaran, ketabahan, sifat pantang menyerah, kerja keras dan rasa syukur dapat membawa Dahlan menjadi seseorang yang sukses sampai sekarang.
Sekola Rimba
Poster Film Sekola Rimba. Sumber: nomagz.com
Film yang satu ini sangat menarik untuk kamu tonton, berkisahkan tentang Butet Manurung (Prisia Nasution) yang menjalani kesehariannya dengan masuk ke pedalaman, tepatnya di Taman Nasional Bukit Dua Belas yang masih terdapat kelompok orang-orang rimba yang mendiami tempat secara berpindah pindah.
Cerita dimulai pada saat Butet melakukan perjalanan solo untuk memasuki sebuah desa. Di tengah perjalanan, fisiknya melemah sehingga Butet pingsan di tengah hutan. Butet ditemukan oleh seorang pria bernama Nyungsang Bungo, salah satu anak penduduk hutan yang berasal dari hilir Sungai Makekal yang tempatnya cukup jauh dari tempat Butet mengajar.
Selama Butet mengajar, ternyata Bungo acapkali diam-diam memperhatikan Butet. Bungo terlihat tertarik untuk menggunakan aktivitas pembelajaran yang dilakukan Butet pada anak-anak hulu Sungai Makekal. Sampai tiba dimana Butet akhirnya tahu identitas anak yang menyelamatkannya saat pingsan di hutan kala itu. Butet kemudian tertarik untuk mengajar di hilir Sungai Makekal tempat asal Bungo yang tentunya tidak mudah untuk direalisasikan.
Film ini menggambarkan kegigihan anak-anak dalam belajar meskipun itu di Kampung Rimba. Sekola Rimba merupakan film edukasi dan humanisme yang dapat menumbuhkan motivasi pada anak-anak untuk semangat dalam menuntut ilmu.
Bukan hanya itu, pemain dari Sekola Rimba merupakan suku asli dengan penggunaan bahasa daerah setempat, sehingga secara tidak langsung kita juga bisa mempelajari bahasa dari suku tersebut.
Serdadu Kumbang
Poster Film Serdadu Kumbang. Sumber: wikipedia.com
Serdadu Kumbang menceritakan keseharian anak-anak dari wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Berfokus pada salah satu anak yang memiliki permasalahan dalam menghadapi keluarganya, yaitu Amek (Yudi Miftahudin) selaku tokoh utama dari film ini. Amek merupakan sosok yang ceria, tingkah lakunya jahil dan suka berkhayal untuk mengikuti jejak Najwa Shihab menjadi seorang pembawa berita.
Serdadu kumbang menggambarkan sulitnya perjuangan anak-anak Mantar dalam meraih cita-cita karena kurangnya staf pengajar dan sarana yang kurang memadai. Karena kekurangan tersebut, Amek dan kakaknya, Minun, harus menelan pil pahit saat mengetahui tidak lulus ujian nasional.
Salah satu hal yang menarik perhatian film ini adalah adanya upaya penulis untuk mengkritisi pelaksanaan pendidikan yang kurang merata di wilayah Indonesia, salah satunya Mantar. Melalui film Serdadu Kumbang juga, kita dapat mempelajari apa arti kesederhanaan, perjuangan, dan dedikasi dalam menggapai cita-cita.
Itu dia rekomendasi film Indonesia bertemakan pendidikan yang bisa kamu jadikan referensi sebagai bahan ajar. Selain dapat menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik untuk lebih giat meraih ilmu, mereka juga bisa belajar bahasa dan kebudayaan dari tempat atau latar belakang film tersebut dibuat.
Jelajahi berbagai konten edukasi bersama fitacademy.id, platform pembelajaran, pelatihan dan pengembangan yang menyediakan produk serta layanan berbasis microlearning. Selain menghemat waktu dan biaya, program pelatihan dan pembelajaran yang kamu lakukan akan semakin efektif, praktis, dan pastinya seru dengan microlearning!