Merancang pembelajaran yang memotivasi sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model rancangan pembelajaran motivasi yang dapat digunakan adalah model ARCS dari John Keller. Model ARCS merupakan suatu pendekatan pemecahan masalah untuk merancang aspek motivasi serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan motivasi peserta didik untuk belajar. Model ARCS ini memiliki empat kategori yang mewakili bermacam karakteristik motivasi yang ada dalam setiap individu, yaitu Attention (minat/perhatian) Relevance (Relevansi), Confidence (Percaya diri/yakin), Satisfaction (kepuasan/bangga). Model ARCS dapat diterapkan sebagai salah satu model yang digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
- Attention (Perhatian)
Perhatian merupakan elemen kunci dalam merancang pembelajaran yang memotivasi karena tanpa perhatian, peserta didik tidak akan tertarik untuk belajar. Oleh karena itu, strategi untuk menarik dan mempertahankan perhatian audiens sangat penting dalam merancang pembelajaran yang memotivasi. Beberapa strategi yang dapat digunakan antara lain: Memberikan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi dan mempertahankan perhatiannya. Selain itu, penggunaan humor dapat membuat suasana belajar menjadi lebih santai dan menyenangkan sehingga peserta didik lebih mudah untuk mempertahankan perhatiannya. Memberikan pertanyaan yang menantang dan menggugah pikiran juga dapat membantu peserta didik untuk lebih fokus dan mempertahankan perhatiannya. Terakhir, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dapat membantu mereka untuk lebih mempertahankan perhatiannya dan merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
- Relevance (Relevansi)
Dalam pembelajaran sangat penting untuk memotivasi peserta didik. Menjelaskan relevansi pembelajaran untuk audiens dapat membantu mereka untuk lebih memahami materi dan mempertahankan perhatiannya. Salah satu cara untuk menghubungkan konsep baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki oleh audiens adalah dengan memberikan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, penting juga untuk memahami harapan audiens dan menunjukkan bagaimana materi yang diajarkan dapat memberikan manfaat bagi mereka. Dalam hal ini, pertanyaan yang menggugah pikiran dapat membantu untuk memahami harapan audiens dan menunjukkan relevansi materi yang diajarkan.
- Confidence (Percaya Diri/Yakin)
Membangun kepercayaan diri dalam kemampuan belajar baru sangat penting karena rasa percaya diri merupakan salah satu faktor intern pendukung keberhasilan siswa akan potensi yang dimilikinya. Kepercayaan diri dapat mempengaruhi motivasi berprestasi individu dan mendukung aktivitas belajar serta peningkatan prestasi belajar yang baik bagi siswa. Selain itu, kepercayaan diri juga dapat memudahkan individu untuk bersosialisasi dengan baik dan melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosialnya. Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membangun kepercayaan diri antara lain menetapkan ekspektasi yang jelas dan memberikan umpan balik konstruktif.
- Satisfaction (Kepuasan/Bangga)
Kepuasan merupakan elemen kunci dalam model motivasi karena kepuasan dapat mempengaruhi motivasi dan loyalitas peserta didik. Kepuasan pelanggan yang diberikan oleh perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan sehingga perusahaan harus tahu betul siapa pelanggan itu dan apa yang mesti dilakukan/diberikan kepada pelanggan. Memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk menerapkan keterampilan baru sangat penting karena dengan memberikan pengalaman belajar yang positif dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merasakan keberhasilan dalam belajar, diharapkan peserta didik dapat lebih termotivasi untuk belajar. Namun, penggunaan penghargaan atau ancaman eksternal dapat mengurangi kepuasan karena dapat mempengaruhi motivasi intrinsik peserta didik.
Dalam merancang pembelajaran yang memotivasi, model ARCS dari John Keller dapat digunakan sebagai salah satu model motivasi yang efektif. Model ARCS terdiri dari empat kategori, yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. Perhatian merupakan elemen kunci dalam merancang pembelajaran yang memotivasi, sedangkan relevansi sangat penting untuk memotivasi peserta didik. Membangun kepercayaan diri dalam kemampuan belajar baru juga sangat penting karena rasa percaya diri merupakan salah satu faktor intern pendukung keberhasilan siswa. Terakhir, kepuasan merupakan elemen kunci dalam model motivasi karena kepuasan dapat mempengaruhi motivasi dan loyalitas peserta didik. Dalam penerapan model ARCS, penting untuk menetapkan ekspektasi yang jelas, memberikan umpan balik konstruktif, dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menerapkan keterampilan baru. Namun, penggunaan penghargaan atau ancaman eksternal dapat mengurangi kepuasan dan mempengaruhi motivasi intrinsik peserta didik. Oleh karena itu, penekanan pada konsistensi konsekuensi dan standar sangat penting dalam merancang pembelajaran yang memotivasi.
Penulis : Arninda Oktaviani