Memahami Proses ADDIE dalam Rancangan Pembelajaran
Model ADDIE atau secara lengkap adalah Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ini digunakan dalam proses perancangan pembelajaran untuk memastikan tujuan-tujuan dan proses pembuatan sesuai dan memenuhi tujuan awal rancangan. Dalam tiap tahapannya terdapat tujuan-tujuan khusus yang membantu penciptaan pengalaman belajar yang nyaman untuk pengguna.
Analysis
Dalam tahapan analisis, para perancang pembelajaran diarahkan untuk menganalisis situasi, tujuan, dan target pembelajaran sebagai fondasi awal. Fondasi ini nantinya yang akan digunakan sebagai acuan dan gambaran awal yang jelas mengenai arah rancangan pembelajaran. Kualitas analisis di awal atau di tahap ini dapat menentukan kualitas rancangan pembelajaran yang akan dibangun. Analisis menjadi sangat penting karena pengumpulan informasi dan data-data dilakukan pada tahapan ini.
Hal-hal yang biasanya dilakukan dalam tahapan ini adalah Identifaksi masalah. Masalah yang di identifikasi biasanya meliputi masalah yang ada dalam topik pembelajaran yang akan disediakan, masalah pada target pembelajaran, dan masalah pengembangan dari tim perancangan itu sendiri yang muncul karena masalah yang disebutkan sebelumnya.
Setelah dilakukan identifikasi, perancang mulai menetapkan dan membuat tujuan yang lebih jelas secara keseluruhan dan di tiap-tiap tahapan. Setelah memiliki tujuan yang lebih spesifik dan jelas, perancang mulai melakukan pengumpulan data dan informasi tentang target pembelajaran dan pelajar yang akan menggunakan pembelajaran. Selain itu, pengumpulan data mengenai demografis target pembelajaran, tingkat pengetahuan, gaya pembelajaran, dan prioritas tujuan pengguna pembelajaran juga penting dan ikut dikumpulkan di tahapan ini.
Setalah pengumpulan data, perancang mulai mendapat gambaran dan dapat mengidentifikasi batasan serta hambatan yang akan ada dalam proses perancangan pembelajaran. Penting juga bagi perancang untuk memahami dan mengetahui keseluruhan pengalaman pembelajaran dan elemen serta poin-poin pembelajaran yang harus dirancang dalam pembelajaran.
Design
Dalam tahapan desain juga krusial dalam proses perancangan. Seluruh informasi, data, dan keputusan yang dibuat pada tahapan sebelumnya akan diolah ditahapan ini. Pengolahan data akan dilakukan dengan cara mengubah informasi dan data menjadi pengetahuan dan ilmu yang nantinya akan diberikan ke target pembelajaran.
Dalam tahap desain kita akan membuat keputusan-keputusan yang lebih spesifik lagi untuk mendukung proses pembelajaran untuk pelajar yang ditargetkan. Hal-hal yang harus ditetapkan melalui keputusan juga beragam dari struktur, jenis media yang akan digunakan, hingga waktu yang akan digunakan untuk pembelajaran.
Perangkat dan alat bantu yang digunakan seperti storyboard, script, dan blueprint juga dibuat pada tahap ini. Hasil akhir yang menjadi tujuan tahap ini adalah gambaran jelas dan pasti keseluruhan dari desain serta pembelajaran.
Development
Pembuatan dan penyatuan semua aspek di tahap selanjutnya seperti keputusan pasti, keputusan rancangan, data, dan informasi untuk kebutuhan rancangan pembelajaran akan dilakukan di tahap development. Dalam tahap ini perancang pembelajaran akan membuat produk utuh dari E-Learning dan langsung melakukan uji coba sebelum meluncurkan produk ke target pembelajaran.
Inti kegiatan dari tahapan ini adalah memastikan dan memperbaiki error demi kenyamanan serta kelancaran proses belajar para audiens. Pada akhir pengembangan, perancang pembelajaran akan menghasilkan produk pembelajaran
Implementation
Tahap implementation atau implementasi dilakukan dengan cara membiarkan targer pembelajaran mulai menggunakan produk yang telah dibuat, diuji, dan disetujui di tahapan-tahapan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan cara mendistribusikan hasil produk dan mengunggah pembelajaran ke platfrom-platform yang sudah direncanakan di awal.
Evaluation
Tahapan akhir adalah evaluation atau evaluasi. Tahapan ini dilakukan setelah semua rancangan sudah diimplementasikan dan digunakan oleh target pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan cara memperhatikan feedback dan hasil pembelajaran audiens dari data back-end. Selain itu, tahapan ini yang menjadikan mode ADDIE sebagai guide pembelajaran secara berkelanjutan.
Setelah melakukan evaluasi, perancang akan mendapatkan data sesuai penggunaan audiens. Dari data ini, perancang dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki, diganti, atau ditingkatkan agar pembelajaran yang disediakan dapat menjadi pembelajaran yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Model ADDIE dalam rancangan pembelajaran merupakan panduan bagi perancang pembelajaran untuk membuat produk dengan fondasi yang baik. Selain itu, model ADDIE memiliki tujuan spesifik pada tiap tahapannya sebelum mengarah langsung pada tujuan yang lebih besar. Karena hal ini, rancangan pembelajaran juga dapat secara terus-menerus diperbaiki dan hasil produk yang dapat digunakan secara berkelanjutan oleh audiens.
Author: Ananda Agustina Putri Maharani