Apabila kamu sudah membaca banyak artikel FitAcademy mengenai microlearning, maka kamu pasti sudah tidak asing dengan salah satu jenis microlearning yang satu ini. Yap, infografik!
Sebenarnya sebelum mengenal istilah microlearning pun kamu pasti sudah tidak asing dengan infografik, bahkan sering menemuinya di banyak tempat seperti rumah sakit, sekolah, atau bahkan pusat perbelanjaan. Biasanya infografik digunakan untuk memberikan informasi secara ringkas dan tidak terlalu sulit untuk dipahami. Agar kamu menjadi lebih paham, yuk simak ulasan mengenai infografik berikut ini!
Apa Itu Infografik?
Gambaran umum infografik. Sumber: canva.com
Menurut Oxford English Dictionary, infografik atau information graphic merupakan representasi visual dari suatu informasi atau data. Namun perlu diingat, visual dalam infografis harus lebih dari sekadar menarik perhatian. Infografik harus benar-benar memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembacanya dan membantu mereka untuk memahami serta mengingat dengan lebih baik.
Infografik merupakan kumpulan gambar dan visualisasi data dalam berbagai bentuk seperti diagram lingkaran dan batang disertai dengan sedikit teks untuk memberikan gambaran umum mengenai suatu topik. Lagi lagi visualisasi tersebut berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada audiens, bukan hanya sebagai hiasan saja. Tentunya bukan tanpa alasan, orang-orang sengaja menggunakan infografis untuk mengkomunikasikan pesan secara cepat dengan cara menyederhanakan data yang sebelumnya dalam jumlah besar.
Infografik menjadi semakin populer karena kemampuanya untuk menyampaikan informasi dalam jumlah besar dengan cepat dan dikemas secara menarik. Apabila disajikan dua pilihan antara satu lembar HVS berisi banyak sekali tulisan, dengan satu lembar gambar-gambar visualisasi suatu informasi, kamu akan memilih yang mana? Coba jawab pada kolom komentar di akhir artikel ya!
Kelebihan dan kemampuan yang dimiliki oleh infografik itulah yang membuatnya menjadi bagian dari microlearning, yaitu pembelajaran mikro yang memungkinan pembelajarnya untuk memahami suatu informasi dalam waktu cepat. Infografik menjadi salah satu jenis microlearning yang sangat efektif.
Tapi, kalian pernah penasaran tidak dengan asal muasal dari infografik itu seperti apa? Simak pembahasan berikutnya, yuk!
Sejarah Infografik
Infografik diyakini sudah ada sejak zaman purba. Sumber: canva.com
DIlansir dari questline.com, Kemungkinan terbesar ditemukannya infografik pertama kali adalah pada zaman purba. Mungkin kamu bisa menebaknya dengan mudah, yaitu melalui lukisan-lukisan pada dinding gua. Para ahli desain percaya bahwa contoh paling awal dari bentuk seni ini dapat ditemukan di dinding gua prasejarah dari 30.000 tahun yang lalu pada saat manusia purba melukis pemandangan yang menampilkan hewan, alam, kehidupan keluarga, dan banyak lagi. Hieroglif Mesir Kuno yang terkenal secara visual menggambarkan kisah agama, kehidupan sehari-hari, dan pekerjaan dianggap oleh banyak orang sebagai bentuk awal infografik. Hieroglif Mesir yang lebih canggih kemudian menggabungkan alfabet visual yang membentuk komunikasi visual berseni yang telah teruji oleh waktu. Hmmm menarik nih!
Oke, mari kita percepat sedikit.
Ketika kita maju ke tahun 1700-an, infografik banyak ditemukan dalam bentuk bagan, grafik, dan bahkan peta. Banyak diantaranya yang terlihat sedikit mirip dengan infografik dasar di era saat ini. Kemudian pada tahun 1750-an, seorang penemu dan insinyur asal Skotlandia, yaitu William Playfair, menemukan dan mempublikasikan bagan yang mencakup grafik garis, diagram lingkaran, grafik, dan bentuk visualisasi data dasar lainnya untuk membantu orang-orang dalam memahami faktor ekonomi seperti pajak, tenaga kerja, dan biaya produk. Seperti apa kata Playfair, “Data harus berbicara kepada mata karena mereka merupakan penilai proporsi yang terbaik, mampu memperkirakannya dengan lebih cepat dan akurat”. Dari penjelasan beliau saja kita bisa langsung menangkap fungsi dari visual infografik, yaitu berbicara pada mata, artinya mata kita akan lebih berfungsi terlebih dahulu untuk menangkap sebuah informasi pada infografik.
Pada sebuah artikel yang ditulis oleh Kelsey Campbell-Dullaghan dijelaskan, “Sebelum masa Playfair, kata-kata dan gambar adalah dua cara berbeda untuk berkomunikasi yang jarang disatukan. Namun, seiring dengan berkembangnya pencerahan yang melahirkan ilmu pengetahuan modern dan jejak pertama revolusi industri, para ekonom, insinyur, dan sejarawan menemukan kebutuhan akan bahasa baru, yaitu bahasa yang dapat mengkuantifikasi data secara visual”.
André-Michel Guerry, seorang pengacara dari Perancis, kemudian mengembangkan visualisasi data lebih jauh pada tahun 1930-an melalui bayangan. Dia menggelapkan area di peta kota di mana tingkat kejahatan atau buta huruf lebih tinggi. Sebagai hasilnya, beliau mengembangkan Ilmu Sosial berbasis data.
Bahkan, the mother of modern nursing yaitu Florence Nightingale, membantu membentuk infografik modern. Berawal dari latar belakang beliau dengan seorang ahli statistik Inggris yaitu William Farr, membuat grafik area kutub, sebuah sentuhan pada diagram lingkaran sehari sehari. Mereka menemukan banyak korban jiwa dari Perang Krimea yang disebabkan oleh kebersihan yang buruk. Dengan memetakan warna yang berbeda untuk menunjukkan jenis kematian, parlemen dan ratu dapat dengan cepat melihat betapa pentingnya kebersihan sehingga mendorong mereka untuk meningkatkan kondisi sanitasi.
pada masa sekarang, infografik menggabungkan wawasan data yang dapat ditindaklanjuti dengan visual yang mencolok untuk menarik perhatian dan mendorong keterlibatan. Dan faktanya, tentunya hal yang kalian tunggu-tunggu, seseorang 30 kali lebih mungkin membaca infografis daripada artikel biasa. Ditambah lagi, retensi atau daya tahan seseorang untuk mengingat sebuah informasi pada gambar yang mereka lihat mencapai angka 65%. Infografis sudah tidak diragukan lagi untuk menjadi kekuatan dan pendorong yang efektif untuk proses komunikasi di masa depan.
Infografis yang sering kalian temui sekarang, akan semakin berlanjut dan berkembang menjadi lebih canggih serta menarik.
Setelah mengetahui sejarah dari infografik, kalian pasti penasaran bukan jenis-jenis dari infografik itu apa saja? Yuk, simak pembahasan berikutnya!
Jenis-jenis Infografik
Setelah pada pembahasan sebelumnya sempat disinggung tentang bentuk infografik seperti diagram lingkaran, batang, hingga garis, Masih ada banyak jenis infografik yang perlu kamu ketahui, lho. Tentunya masing-masing memiliki fungsi dan kelebihannya. Berikut jenis-jenis infografik yang harus kamu ketahui!
1. Timeline Infographic
Contoh timeline infografik. Sumber: freepik.com
Yaitu infografik yang menyajikan data berupa urutan waktu terjadinya sesuatu. Seperti mengenai sejarah infografis sebelumnya, penjelasan tersebut bisa lebih disajikan dengan lebih sederhana melalui timeline infografis. Timeline Infographic cocok digunakan apabila kamu ingin menjelaskan sebuah sejarah, rencana event, hingga kronologi suatu kejadian.
2. Process infographic
Contoh Process infographic. Sumber: eBook FitAcademy
yaitu infografis yang cocok digunakan untuk memecah proses yang kompleks menjadi potongan-potongan informasi yang mudah dicerna. Meringkas langkah-langkah yang jelas mengenai berjalannya suatu proses, dan memvisualisasikan sebuah prosedur.
3. Map infographic
Contoh Map Infographic. Sumber: pexels.com by Anton Uniqueton
Map infographic Cocok digunakan untuk menjelaskan suatu informasi/peristiwa di wilayah tertentu, seperti peta persebaran virus, bencana alam, atau statistik jumlah masyarakat.
4. Data visualization infographic
Contoh Data visualization infographic. Sumber: canva.com
Data visualization infographic merupakan jenis infografik yang paling baik digunakan untuk mengkomunikasikan bagan dan grafik. Jenis infografik ini mirip dengan grafik batang dan diagram lingkaran dengan fungsi utamanya untuk melaporkan statistik dengan elemen visual.
5. Comparison infographic
Contoh Comparison infographic antara Omicron dan Delta. Sumber: freepik.com
Comparison infographic berfungsi untuk mempermudah pengambilan keputusan melalui sebuah perbandingan. Cocok digunakan untuk mendorong audiens melihat dua atau lebih perspektif, perbandingan pro kontra, serta persamaan dan perbedaan akan suatu hal.
6. Flowchart infographic
Contoh Flowchart infographic. Sumber: pexels.com by Christina Morillo
Flowchart infographic efektif digunakan untuk menyederhanakan alur kerja, itu sebabnya flowchart menjadi salah satu bentuk Job Aids. Selain itu, jenis yang satu ini juga cocok digunakan untuk memberikan informasi mengenai skenario atau konsekuensi dari terjadinya sesuatu, menjelaskan alur rumit secara sederhana dan ringkas, serta menyajikan solusi.
Infografik merupakan jenis microlearning yang sudah tidak diragukan lagi efektifitasnya. Dari zaman dahulu hingga sekarang pun, infografik masih terus menunjukkan eksistensinya. Agar mengikuti perkembangan zaman, gunakanlah infografik interaktif yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja, misalnya infografik dalam bentuk foto dan PDF.
Jelajahi berbagai konten edukasi bersama fitacademy.id, platform pembelajaran, pelatihan dan pengembangan yang menyediakan produk serta layanan berbasis microlearning. Selain menghemat waktu dan biaya, program pelatihan dan pembelajaran yang kamu lakukan akan semakin efektif, praktis, dan pastinya seru dengan microlearning!