Fenomena work from cafe atau WFC benar-benar lagi naik daun di kalangan pelajar dan mahasiswa Gen Z. Banyak yang merasa lebih fokus ketika pindah dari kamar ke kafe. Suara mesin espresso, wangi kopi, cahaya hangat, sampai playlist akustik bikin suasana makin nyaman. Tapi sebenarnya, apakah belajar atau ngerjain tugas dari kafe benar-benar meningkatkan fokus? Atau cuma vibes aesthetic aja?Di artikel ini, kita bakal bahas alasan tentang gimana suasana belajar di kafe bisa berdampak pada produktivitas saat belajar. Yuk kita mulai.
Mengapa Work From Cafe Jadi Favorit Gen Z

1. Lingkungan baru memicu fokus
Otak manusia suka suasana yang beda dari biasanya. Ada penelitian dari University of Chicago yang bilang bahwa perubahan lingkungan bisa meningkatkan kreativitas sampai 21%. Hal ini menjelaskan kenapa banyak yang merasa lingkungan belajar yang nyaman seperti kafe mampu meningkatkan fokus.
Tingkat kebisingan kafe yang ada di kisaran 50–70 dB juga disebut sebagai “sweet spot” untuk kreativitas olehJournal of Consumer Research. Inilah alasan kenapa suasana belajar di kafe sering dianggap ideal untuk brainstorming atau menyelesaikan tugas menumpuk.
2. Estetika bikin mood naik
Gen Z punya hubungan unik dengan estetika. Lampu warm, interior kayu, tanaman, dan aroma kopi memberikan rasa aman dan nyaman. Ketika mood naik, otomatis produktivitas saat belajar juga ikut meningkat.Banyak mahasiswa yang bilang mereka lebih semangat ketika berada di lingkungan belajar yang nyaman, dan kafe memenuhi kebutuhan itu dengan sangat baik.
3. Kafe sebagai workspace kedua
Dulunya kafe cuma tempat nongkrong, tapi sekarang jadi ruang kerja kedua. Banyak pelajar sengaja datang buat meeting tugas kelompok, bikin presentasi, atau sekadar fokus beberapa jam. Fenomena ini bikin semakin relevan sebagai bagian dari gaya hidup belajar anak muda.
Manfaat Work From Cafe untuk Pelajar dan Mahasiswa
Mood Booster alami
Musik santai, wangi kopi, dan aktivitas orang lain dapat memicu “social presence effect” yaitu kondisi ketika keberadaan orang lain mendorong kita untuk ikut produktif. Mood naik, fokus ikut naik. Tidak heran kalau banyak yang merasa produktivitas meningkat ketika WFC.
Lebih mudah fokus
Di rumah, distraksi banyak banget: kasur, notifikasi HP, keluarga, TV, atau sekadar rasa mager. Di kafe, otakmu secara otomatis ter-setting untuk bekerja. Kamu duduk, buka laptop, dan secara nggak langsung masuk ke mode produktif. Lingkungan seperti ini yang akhirnya meningkatkan kualitas fokus.
Energi produktif yang kebawa
Melihat orang lain ngetik atau baca buku biasanya bikin kamu ikut terpacu. Suasana kafe memberi "vibrasi produktif" yang konsisten. Ini bikin work from cafe terasa seperti co-working space gratis versi lebih santai.
Efek Estetika pada Produktivitas
Interior memengaruhi performa otak
Desain ruangan seperti pencahayaan hangat dan dekor modern punya pengaruh nyata ke otak. Studi interior design modern menunjukkan ruangan nyaman dapat meningkatkan performa kognitif dan retensi fokus.Hal ini menunjukkan bagaimana lingkungan seperti kafe sebenarnya punya kontribusi besar ke kualitas belajar.
Aroma dan suara mendukung kreativitas
Aroma kopi memiliki senyawa aromatik yang dapat meningkatkan alertness ringan. Suara mesin kopi, langkah kaki, dan percakapan samar merupakan "white noise" alami yang mendukung produktivitas saat belajar. Inilah mengapa banyak yang menjadikan belajar di kafe sebagai rutinitas harian.
Tips Agar Work From Cafe Tetap Produktif
Pilih Kafe yang Tenang dan Ergonomis
Tidak semua kafe cocok untuk belajar atau kerja. Cari kafe yang pencahayaannya bagus, punya banyak colokan, dan kursinya nyaman untuk duduk lama. Hindari tempat yang terlalu ramai atau berisik karena bisa mengganggu fokus. Beberapa kafe bahkan punya area semi-co-working yang lebih tenang, jadi kamu bisa pilih spot yang paling sesuai untuk mempertahankan produktivitas saat belajar.
Selain itu, pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin atau panas, karena kondisi fisik sangat memengaruhi performa otak. Ruangan yang stabil secara suhu membantu tubuh tetap rileks dan fokus lebih lama.
Gunakan Headset untuk Mengontrol Fokus
Headset membantu kamu membuat “ruang pribadi” meski berada di ruang publik. Kalau mulai bising, gunakan musik instrumental, acoustic, atau lo-fi untuk menciptakan ritme kerja yang stabil. Ini membantu menjaga lingkungan belajar yang nyaman tanpa perlu sepenuhnya bergantung pada suasana kafe.
Kalau kamu tipe yang cepat terdistraksi suara orang ngobrol, coba mode noise-cancelling atau pilih playlist yang konsisten temponya. Ritme musik yang stabil bisa meningkatkan konsentrasi otak hingga 10 hingga 15 persen menurut studi Stanford University.
Meminimalisir Penggunaan Smartphone
HP adalah distraksi terbesar saat belajar. Cobalah letakkan HP di tas, jauh dari jangkauan tangan. Gunakan mode fokus atau matikan notifikasi sementara. Kamu bisa pakai aplikasi time blocker atau app limiter biar tidak tergoda buka sosial media.
Kebiasaan kecil ini bisa menjaga produktivitas saat belajar tetap stabil, karena setiap gangguan dari HP akan memutus "flow" yang sedang dibangun. Flow adalah kondisi fokus mendalam yang sulit dicapai kalau konsentrasi terus terputus.
Tentukan Target Mini yang Realistis
Sebelum berangkat ke kafe, tentukan apa yang benar benar ingin kamu selesaikan. Bukan sekadar “ngerjain tugas”, tapi target spesifik seperti menyelesaikan satu slide presentasi, membaca dua bab, atau menulis 300 kata skripsi. Target kecil seperti ini membantu otak merasa tugas lebih ringan. Ketika target tercapai, kamu akan merasa lebih termotivasi. Ini juga membantu menjadikan suasana belajar di kafe lebih terstruktur, bukan hanya sekadar duduk manis sambil pesan kopi.
Atur Durasi Belajar Biar Tidak Burnout
WFC itu menyenangkan, tapi kalau kelamaan kamu bisa capek dan kehilangan fokus. Durasi ideal biasanya 2 hingga 3 jam. Kamu bisa pakai teknik seperti Pomodoro, misalnya 30 menit fokus lalu 5 menit break. Break sebentar sangat penting untuk menjaga stamina mental. Jalan ke toilet, stretching ringan, atau sekadar cari udara segar bisa mengembalikan energi dan membuat lingkungan belajar yang nyaman tetap terasa sehat buat tubuh dan pikiran.
Siapkan Kebutuhan Sebelum Mulai
Sederhana tapi sering dilupakan. Pastikan laptop kamu penuh baterai, bawa charger, bawa tumbler kalau perlu, dan siapkan semua bahan belajar. Mengurangi bolak-balik ke kasir atau ke tas bikin flow belajar lebih stabil.
Work From Cafe dan Masa Depan Belajar Gen Z

Fenomena work from cafe bukan sekadar tren, tapi bentuk adaptasi baru Gen Z terhadap gaya belajar yang fleksibel dan estetik. Dengan kombinasi suasana belajar di kafe, lingkungan belajar yang nyaman, dan dorongan sosial yang produktif, banyak pelajar merasa proses belajar jadi lebih enjoyable. Model belajar seperti ini menunjukkan kalau Gen Z membutuhkan ruang yang fleksibel, tidak terlalu formal, dan punya elemen estetik sebagai mood booster.
Fitacademy
Kalau kamu suka belajar dari kafe dan merasa lebih fokus di tempat yang aesthetic, kamu bakal cocok banget dengan Fitacademy. Platform pembelajaran digital ini memberikan cara belajar yang fleksibel dan modern buat pelajar dan mahasiswa. Kamu bisa belajar dari mana saja, termasuk saat lagi work from cafe, karena semua materi tersedia dalam bentuk video, audio, dan script. Ada kelas skill, self development, time management, dan persiapan karir. Plus kamu dapat sertifikat digital setiap menyelesaikan course.Coba mulai kelas pertama kamu di Fitacademy dan rasakan sendiri gimana belajar bisa jauh lebih ringan dan menyenangkan.




