Untuk meraih untung yang berlipat ganda, strategi pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah menganalisis kebutuhan karyawan. Dengan begitu, karyawan bisa bekerja lebih produktif dan efektif. Melalui analisis kebutuhan karyawan ini pula, kita bisa menilai karyawan seperti apa yang dibutuhkan perusahan. Hal tersebut akan membuat perusahaan memangkas pengeluaran dari segi tenaga sumber daya manusia karena orang-orang terampil dan produktif akan ditempatkan di posisi yang tepat. Akibatnya, pengeluaran gaji atau upah karyawan yang berlebih dapat dialihkan ke sektor lainnya yang dapat membuat perusahaan lebih untung.
Sumber: Logos Indonesia
Untuk menganalisis kebutuhan karyawan, kamu bisa menggunakan teori Maslow. Meskipun teori dari Abraham Maslow ini berbicara mengenai kebutuhan manusia secara umum, tapi teori tersebut terbukti relevan dan membantu kita untuk mendukung kinerja karyawan. Adapun, kebutuhan karyawan menurut teori Maslow ini terdiri atas:
Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologi)
Kebutuhan dasar karyawan yang pertama kali harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis. Contoh dari kebutuhan fisiologis adalah sandang, pangan, papan. Untuk memenuhinya, karyawan memerlukan gaji atau upah sehingga merasa berkecukupan. Meskipun biaya hidup setiap orang berbeda-beda, sebagai pemimpin, kita harus memastikan bahwa gaji atau upah yang dibayarkan sudah sesuai dengan beban kerja karyawan yang diberikan. Gaji atau upah tersebut dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Safety Needs (Kebutuhan Keamanan)
Kebutuhan akan keamanan menjadi kebutuhan selanjutnya yang ingin dipenuhi oleh manusia jika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi. Dalam bidang pekerjaan, lingkungan kerja yang aman dengan menyediakan asuransi pekerjaan seperti BPJS atau menyiapkan pakaian safety sesuai dengan regulasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan karyawan. Sekilas, memenuhi kebutuhan keamanan ini dirasa memberikan keuntungan bagi karyawan saja. Namun, jika dilihat lebih dalam, jika karyawan merasa aman dalam bekerja, otomatis mereka juga bisa memberikan upaya maksimal dan fokus dalam bekerja sehingga efektivitas dan efisiensi kinerja dapat tercapai.
Social Needs (Kebutuhan Memiliki & Kasih Sayang)
Kebutuhan ketiga yang diinginkan oleh karyawan jika dua kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi adalah kebutuhan sosial atau kasih sayang. Manusia yang pada dasarnya merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri, membutuhkan orang lain dalam hidupnya, termasuk di lingkungan kerja. Adanya pemimpin yang mengayomi dan rekan kerja yang mendukung dapat berdampak positif pada perusahaan. Hal tersebut karena lingkungan kerja menjadi lebih nyaman sehingga mereka merasa harus memberikan hasil yang maksimal. Hubungan positif yang tercipta terutama antara atasan dan bawahan akan meningkatkan loyalitas karyawan pula.
Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan)
Kebutuhan selanjutnya yang dicari adalah kebutuhan akan penghargaan. Pemberian penghargaan dapat dirasa menguntungkan satu pihak saja, yaitu karyawan. Nyatanya, pemberian penghargaan kepada karyawan juga bisa meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini karena karyawan yang diberi penghargaan akan terpacu semangatnya untuk terus memberikan yang terbaik sedangkan karyawan yang belum mendapatkan penghargaan akan termotivasi sehingga pekerjaannya juga dapat dihargai oleh atasan. Maka, otomatis produktivitas perusahaan akan naik.
Self-actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri)
Aktualisasi diri adalah tentang bagaimana seseorang dapat membuktikan dan membuat dirinya “terlihat” oleh orang lain. Jarang orang akan sampai pada tingkatan kebutuhan yang satu ini jika mereka sudah sampai di tingkatan yang keempat. Karena ingin membuat dirinya “terlihat” oleh orang lain, maka orang tersebut akan memberikan impresi sebaik mungkin. Di lingkungan pekerjaan, hal ini tentu memberikan efek yang sangat positif bagi perusahaan.
Itu tadi kelima tingkatan kebutuhan karyawan berdasarkan teori Maslow yang dapat diterapkan untuk menganalisis dan membantu perusahaan meraih hasil maksimal melalui pengefektifitasan karyawan. Jika kamu ingin mengetahui bagaimana caranya meningkatkan kinerja karyawan dan informasi seputar perusahaan dan worklife lainnya, kamu bisa menggunakan aplikasi FitAcademy. Platform belajar berbasis microlearning ini memiliki sejumlah konten yang dapat membantu kamu meningkatkan produktivitas perusahaan dan meraih untung lebih banyak. Pelajari selengkapnya tentang FitAcademy di sini!